Aku yang lena di lembah kelam,
Yang ditemani nafsu gila pada dunia
Yang juga ditemani ke inginan sia-sia
Yang lena dengan riangnya dunia yang sementara
Aku yang tahu itu benar,
Tetap membisu,
Tetap berdiam,
Tetap memekak kan telinga,
Dan tetap berbuat walau tahu itu salah
Walau segan padaNya
Akulah,
Aku yang megah,
Aku yang di muliakan,
Aku yang di tinggikan darjatnya,
Aku yang di Khalifahkan
Aku yang diberi Akal berfikir
Aku juga,
Aku jugalah yang mudah ditawan nafsunya
Aku juga yang mudah di hina,
Aku juga yang mudah di rendahkan darjatnya,
Aku jugalah manusia yang mudah berfikir nista
Aku juga yang lahir daripada air yang keji namun dimuliakan
Aku jugalah yang bangkai yang dahulu dimuliakan
namun nanti menjadi makanan ulat dan binatang berbisa
yang menjadi sia-sia pada manusia namun tidak pada Allah s.w.taala.
Aku yang meletakan salah pada riang yang kelam
Walaupun tahu bukan itu punca sebenarnya
Ku yang tenggelam kerna ingin mencuba,
Ingin merasainya, yang ingin padanya
Aku yang beria-beria berkata,
Berkata pada mereka perkara yang benar,
walau diri tidak melaksanakan yang benar,
hanya tahu menyalahkan mereka salah,
tanpa mengadili diri sendiri yang sebenar lebih bersalah.
Hisab telah ku lakukan
Ternyata ia hanyalah seluas cell manusia.
Aku sedar akan itu, namunku masih di takuk yang lama
Namun punya ingin untuk berubah tapi tidak berusaha untuk itu
Kerna itu ku mohon agar HidayahNya hadir padaku,
No comments:
Post a Comment