Monday 25 January 2010

Di Lembah Kelam

Aku yang lena di lembah kelam,

Yang ditemani nafsu gila pada dunia

Yang juga ditemani ke inginan sia-sia

Yang lena dengan riangnya dunia yang sementara


Aku yang tahu itu benar,

Tetap membisu,

Tetap berdiam,

Tetap memekak kan telinga,

Dan tetap berbuat walau tahu itu salah

Walau segan padaNya

Akulah,

Aku yang megah,

Aku yang di muliakan,

Aku yang di tinggikan darjatnya,

Aku yang di Khalifahkan

Aku yang diberi Akal berfikir


Aku juga,

Aku jugalah yang mudah ditawan nafsunya

Aku juga yang mudah di hina,

Aku juga yang mudah di rendahkan darjatnya,

Aku jugalah manusia yang mudah berfikir nista

Aku juga yang lahir daripada air yang keji namun dimuliakan

Aku jugalah yang bangkai yang dahulu dimuliakan

namun nanti menjadi makanan ulat dan binatang berbisa

yang menjadi sia-sia pada manusia namun tidak pada Allah s.w.taala.


Aku yang meletakan salah pada riang yang kelam

Walaupun tahu bukan itu punca sebenarnya

Ku yang tenggelam kerna ingin mencuba,

Ingin merasainya, yang ingin padanya


Aku yang beria-beria berkata,

Berkata pada mereka perkara yang benar,

walau diri tidak melaksanakan yang benar,

hanya tahu menyalahkan mereka salah,

tanpa mengadili diri sendiri yang sebenar lebih bersalah.


Hisab telah ku lakukan

Ternyata ia hanyalah seluas cell manusia.

Aku sedar akan itu, namunku masih di takuk yang lama

Namun punya ingin untuk berubah tapi tidak berusaha untuk itu

Kerna itu ku mohon agar HidayahNya hadir padaku,

No comments:

Post a Comment